Menghitung Energi Sandar Suatu Kapal

Halo para pembaca, kali ini saya akan menghitung energi kapal saat bersandar di pelabuhan. Menghitung energi sandar sangatlah penting salam perencanaan suatu pelabuhan, ini dikarenakan energi sandar sangat berpengaruh terhadap jenis fender yang akan kalian pilih. Selain itu, energi sandar juga berpengaruh terhadap gaya yang diteruskan ke struktur dermaga.

Sebelum saya mulai memberi contoh perhitungan, saya menggunakan referensi dari Trelleborg Marine System yang bisa pembaca download disini https://bit.ly/30REO8Y

Setelah mendownlaod pdf tersebut, mari kita mulai :)

Contoh Kasus

Sebuah kapal peti kemas bersandar pada Peti Kemas III Pelabuhan Balai Karimun, spesifikasi kapal tersebut adalah:

  • 50000 DWT
  • 66500 ton of displacement
  • 252m LOA
  • 238m LBP
  • 32.3 Beam (B)
  • 12.5 Draft (D)
Kapal tersebut bersandar pada keadaan Low Water Spring (LWS) +0.00m dengan Velocity Degree 50° dan mengarah Quarter Point Berthing (LBP/4)

Keadaan dermaga adalah deck on pile dengan keadaan sandar yang sulit dan terlindungi breakwater

Hal yang pertama kita lakukan adalah mencari Berthing Velocity (Vb) kapal tersebut. Berthing Velocity bisa diketahui lewat tabel berikut.












Dari tabel diatas diketahui jika Vb kapal adalah 0.110m/s


Selanjutnya, kita masukkan rumus Normal Berthing Energy


Langkah selanjutnya adalah mencari masing-masing variabel

Cc    = 1.0 (Deck on pile adalah open structure)


Cs    = 1.0 (Asumsi saja, fendernya berjenis soft fenders)


Cb    = 0.675

Dengan memasukkan variabel yang sudah kita ketahui diatas, maka hasil dari 

66500/238 x 32.3 x 12.5 x 1025    = 0.675

Cm    = 1.77 (Vasco Costa)


Untuk mencari nilai variabel Cm, kita bisa memilih satu dantara 3 standar (PIANC, Shigera Ueda, Vasco Costa) penulis sendiri memilih perhitungan Vasco Costa, dengan memasukkan formula berikut:

1+ 2(12.5)/32.3    = 1.77

Ce    = 1.00

Untuk variabel K dan R memang tidak disebutkan dalam kasus sandar kapal diatas, untuk itu kita bisa mencari variabel K dan R dengan formula:


K : (0.19 x 0.675 x 0.11) x 238    = 56.703


Untuk mencari variabel R, diperlukan variabel y, untuk itu cara mencari variabel y adalah:


x sendiri adalah LBP/4 (Quarter Point Berthing) sesuai dengan keadaan yang diketahui

LBP/4 + y    = LBP/2
59.5 + y   = 119
               y = 59.5

lalu masukkan formula variabel R

R    : √59.5^2 (32.3/2)^2    = 61.65

Setelah variabel K (56.703) dan R (61.65) didapatkan, kita tinggal memasukkan rumus dari Ce

(56.703)^2 + (61.65)^2 + cos^250/(56.703)^2 + (61.65)^2    = 1.00

Setelah semua variabel didapat, kita tinggal memasukkan hasil dari setiap variabel kedalam formula Normal Berthing Energy


0.5 x 66500 x 0,110^2 x 1.77 x 1.00 x 1.00 x 1.00    = 712.11 kN

sehingga didapatkan hasil  Normal Berthing Energy sebesar 712.11 kN

Namun, ada faktor lain yang mempengaruhi energi sandar suatu kapal, yaitu safety factor (Fs). Energi sandar normal yang dipengaruhi Fs disebut sebagai Abnormal Berything Energy. untuk mencari Abnormal Berthing Energy, bisa dengan menggunakan formula berikut:


Untuk nilai safety factors (Fs) bisa dilihat pada tabel berikut.


Asumsi saya, dikarenakan kapal peti kemas dengan displacement 66500 ton termasuk kedalam keluarga Panamax Size (medium), maka diambil safety factors diantara 1.5-2.0 yaitu 1.75
1.75 x 712.11    = 1246.19 kN



Itulah tadi pembahasan mengenai suatu kasus dimana beban sandar kapal dicari saat kapal bersandar pada dermaga. Semoga bermanfaat, sekian terimakasih :)


















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Turn Around Time (TRT) Kapal di Pelabuhan

Cara Menentukan Jarak Antar Koordinat Menggunakan Ms. Excel